5 Platform Low Code Terbaik untuk App Development: Fitur, Kelebihan, dan Kekurangan 

By indokrisna Updated on 18, June 2025
5 Platform Low Code Terbaik untuk App Development: Fitur, Kelebihan, dan Kekurangan

Daftar Isi

5 Platform Low Code Terbaik untuk App Development: Fitur, Kelebihan, dan Kekurangan

1. Daftar Platform Low Code yang Digunakan untuk App Development

Pengembangan aplikasi modern kini semakin mengandalkan platform low-code untuk mempercepat proses pembuatan solusi digital. Menurut laporan Gartner, 70% perusahaan global telah mengadopsi teknologi low-code/no-code (LCNC) pada 2025, terutama untuk menutupi kesenjangan sumber daya IT dan mempercepat transformasi digital. Platform ini memungkinkan pengguna dengan kemampuan teknis minimal membangun aplikasi melalui antarmuka visual, drag-and-drop, dan integrasi otomatis, sehingga mengurangi ketergantungan pada tim developer tradisional.

Tren ini didorong oleh kebutuhan bisnis akan solusi yang cepat, hemat biaya, dan mudah dikelola. Misalnya, UMKM di Indonesia menggunakan platform seperti Glide dan Adalo untuk membangun toko online atau sistem inventaris tanpa coding. Di sisi enterprise, perusahaan seperti Rabobank menggunakan Microsoft Power Apps untuk mengotomatiskan 40-50% proses layanan pelanggan. Dengan pertumbuhan pasar low-code yang diproyeksikan mencapai $187 miliar pada 2030, teknologi ini menjadi tulang punggung inovasi digital.

2. Bagaimana Cara Kerja Low Code?

Graphical User Interface (GUI) untuk Pemrograman

Platform low-code menggantikan coding manual dengan antarmuka visual, seperti drag-and-drop komponen UI, alur kerja yang sudah dipratinjau, dan template siap pakai. Misalnya, Mendix menyediakan AI-powered development untuk menyarankan desain aplikasi secara real-time.

Integrasi dengan Sistem Eksternal

Kemampuan integrasi dengan API, database (SQL/NoSQL), dan sistem seperti CRM atau ERP menjadi kunci. Zoho Creator, misalnya, mendukung koneksi ke Google Workspace dan Microsoft 365, sementara OutSystems menawarkan lebih dari 400 konektor pra-terintegrasi.

Manajemen Aplikasi Terpusat

Tools seperti Microsoft Power Apps menyediakan fitur deployment satu klik, monitoring performa, dan pembaruan otomatis. Enterprise-grade governance pada platform ini juga memastikan keamanan dan kepatuhan regulasi.

3. Siapa yang Cocok Menggunakan Platform Low Code?

Tim Non-Teknis (Marketing, HR, Operasional)

Platform no-code/low-code memungkinkan departemen seperti HR membuat sistem onboarding karyawan tanpa melibatkan IT. Contoh: Adalo digunakan untuk aplikasi internal berbasis mobile.

Developer yang Ingin Mempercepat Proses Pengembangan

Developer profesional menggunakan low-code untuk mengurangi tugas repetitif, seperti integrasi backend atau UI/UX dasar. OutSystems dan Mendix menyediakan opsi kustomisasi dengan JavaScript atau Python.

Startup/UMKM dengan Sumber Daya Terbatas

Startup seperti Cineplex menghemat 30.000 jam kerja per tahun dengan Power Platform. Platform seperti Bubble memungkinkan pembuatan MVP dalam hitungan hari.

Perusahaan Besar untuk Automasi Proses Internal

Perusahaan seperti Deutsche Bahn menggunakan low-code untuk aplikasi mission-critical, seperti manajemen logistik atau CRM terintegrasi AI.  

4. 5 Platform Low Code yang Banyak Digunakan 

1. Zoho Creator  

Fokus: Automasi proses bisnis kompleks (misal: manajemen inventaris, CRM khusus).

Kelebihan: 

  • Integrasi AI (Zia AI) untuk prediksi bisnis dan analitik lanjutan. 
  • Keamanan tingkat enterprise (ISO 27001) dan kompatibilitas dengan 600+ aplikasi (Google, Salesforce). 
  • Harga terjangkau, mulai dari $8/user/bulan, cocok untuk UMKM. 

Kekurangan: 

  • Bahasa scripting proprietary (Deluge) memerlukan pembelajaran awal. 
2. Microsoft Power Apps  

Fokus: Pengembangan aplikasi internal dalam ekosistem Microsoft (Office 365, Teams). 

Kelebihan: 

  • Integrasi sempurna dengan produk Microsoft (Power BI, SharePoint) dan AI Copilot untuk generate kode otomatis. 
  • Harga mulai $20/user/bulan dengan uji coba gratis. 
  • Antarmuka drag-and-drop yang ramah pengguna non-teknis. 

Kekurangan: 

  • Kustomisasi terbatas di luar ekosistem Microsoft. 
  • Debugging sulit untuk logika kompleks. 
3. OutSystems  

Fokus: Aplikasi enterprise skala besar dengan integrasi sistem legacy. 

Kelebihan: 

  • Deployment satu klik dan skalabilitas tinggi untuk jutaan pengguna. 
  • Mendukung pengembangan multi-platform (web, mobile) dengan satu basis kode. 
  • Keamanan enterprise (enkripsi data, kontrol akses granular). 

Kekurangan: 

  • Biaya berbasis komponen bisa mahal untuk tim non-teknis. 
  • Memerlukan instalasi IDE desktop, tidak tersedia versi cloud 
4. Mendix

Fokus: Kolaborasi tim lintas departemen (IT dan bisnis) untuk aplikasi data-intensive.

Kelebihan :

  • AI-assisted development untuk saran desain real-time dan integrasi machine learning.
  • Arsitektur cloud-native dengan dukungan multi-cloud (AWS, Azure).
  • Template siap pakai untuk IoT, manajemen rantai pasok, dan layanan pelanggan.

Kekurangan:

  • Kurva belajar curam untuk fitur lanjutan.
  • Harga premium (paket enterprise mulai €900/bulan).
5. Appian

Fokus: Otomatisasi proses bisnis kompleks (BPM) di industri teratur (finansial, kesehatan). 

Kelebihan: 

  • Fitur Data Fabric untuk integrasi data lintas sistem (ERP, CRM).  
  • Dukungan RPA (Robotic Process Automation) dan AI untuk pengambilan keputusan.  
  • Komunitas aktif dengan versi gratis untuk pelatihan. 

Kekurangan: 

  • Antarmuka kurang intuitif, memerlukan coding untuk kustomisasi.  
  • Harga tinggi dengan model lisensi custom. 

5. Kekurangan Umum Platform Low Code 

  • Shadow IT: Aplikasi dibuat tanpa persetujuan IT, berisiko pada keamanan data.  
  • Ketergantungan pada Vendor: Migrasi data sulit jika platform tidak kompatibel.  
  • Kustomisasi Terbatas: Fitur spesifik seperti algoritma machine learning masih memerlukan coding manual. 

6. Tips Memilih Platform Low Code 

Sesuaikan dengan Kompleksitas Proyek : Untuk automasi sederhana, pilih Adalo; untuk ERP, pilih OutSystems.

Komunitas Aktif : Platform seperti Bubble dan Webflow memiliki forum diskusi yang responsif.

Uji Coba Gratis : Manfaatkan trial Zoho Creator atau Mendix sebelum berinvestasi.

7. Kesimpulan 

Platform low-code seperti Zoho Creator menawarkan solusi tepat untuk pengembangan aplikasi cepat, terutama dengan fitur AI dan keamanan tingkat tinggi. Namun, perusahaan perlu memitigasi risiko seperti vendor lock-in dengan memilih platform yang fleksibel dan terintegrasi.  

🚀 Tertarik Mengoptimalkan Bisnis dengan Zoho Creator? 

Jadwalkan demo gratis atau konsultasi dengan ahli dari PT. Indo Krisna Teknologi untuk solusi tailor-made!  
 

Referensi Terkait

https://purwadhika.com/blog/low-code-vs-no-code-di-2025-solusi-mudah-bikin-aplikasi-tanpa-ribet 
 
https://www.terusterangteknologi.com/blog-details.php?id=157 
 
https://www.arvis.id/insight/low-code-vs-no-code/  

Indokrisna Admin
Indokrisna Admin