Tips Mengelola Karyawan Generasi Z di Tahun 2025: Panduan untuk Pemimpin yang Efektif

Gen Z adalah kelompok orang yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini yang paling pertama yang tumbuh sepenuhnya dengan internet dan teknologi digital yang canggih.

Berdasarkan penelitian IDN, Gen Z telah menggunakan platform teknologi AI, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Milenial. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z lebih nyaman dan proaktif dalam mengintegrasikan alat AI ke dalam rutinitas harian mereka, mencerminkan kecenderungan yang lebih kuat untuk menggunakan teknologi demi efisiensi dan produktivitas.

Gen Z juga dikenal dengan beberapa ciri khas yang berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya yaitu generasi millenial. 

Ciri khas Gen Z

  • Digital Native: Gen Z tumbuh dengan teknologi digital di kehidupan sehingga sangat mahir dalam menggunakan berbagai perangkat dan platform digital.

  • Keterhubungan: Gen Z sangat terhubung secara online, menggunakan media sosial dan internet untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan membangun komunitas.

  • Realistis dan Independen: Gen Z cenderung realistis, fokus pada hasil, dan lebih independen dibandingkan generasi sebelumnya.

  • Entrepreneur: Banyak anggota Gen Z yang memiliki jiwa entrepreneurial dan berminat untuk membangun bisnis mereka sendiri.

  • Peduli terhadap Isu Sosial: Gen Z sangat peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, seringkali menggunakan platform digital untuk menyuarakan pendapat dan melakukan aksi.

  • Kreatif dan Inovatif: Gen Z cenderung kreatif dan inovatif, mencari cara-cara baru untuk mengekspresikan diri dan memecahkan masalah.

  • Multitasking: Gen Z terbiasa melakukan multitasking dan beralih antar tugas dengan cepat.

Meskipun sama-sama tumbuh di era digital, perbedaan mendasar dalam pola pikir dan pendekatan kerja antara Gen Z dan generasi Milenial memunculkan dinamika baru di lingkungan kerja.

Akan tetapi perbedaan ini seringkali menimbulkan konflik antar kedua generasi tersebut dalam tempat kerja. Oleh karena itu, tentu saja diperlukan penyesuaian sistem manajemen untuk menangani hal tersebut. 

Tips-tips menangani Gen Z untuk para pemimpin

1. Mendorong Inovasi dan Keseimbangan Kehidupan Kerja

Ketika pekerja Gen Z memasuki dunia kerja, kita akan melihat peningkatan inovasi dalam skala global. Menurut Laura Rau, secara Gen Z lebih berjiwa wirausaha, beragam, paham teknologi, dan individualistis dibandingkan generasi sebelumnya. Seperti generasi Milenial sebelumnya, karyawan Gen Z menghargai keseimbangan kehidupan kerja dan menjaga kesehatan mental mereka.

2. Memberikan Kesempatan Berkembang

Menurut Rochelle Cooper, karyawan Gen Z umumnya memandang kehidupan kerja mereka sebagai cara untuk belajar, tumbuh dan berkembang dan tidak terikat pada satu peran atau perusahaan. Para pemimpin perlu memahami pola pikir ini, kemudian memberikan kesempatan bagi talenta mereka untuk terus belajar dan tertantang dengan pengalaman baru. Pekerja Gen Z juga membawa perspektif baru dan berbeda ke tempat kerja yang dapat dipelajari oleh para pemimpin, sehingga para pemimpin dapat mengambil manfaat dari mentoring terbalik.

3. Bersikaplah Terbuka Untuk Belajar Dari Mereka

Gen Z terlahir dengan teknologi dan memiliki kemudahan dalam berinteraksi dengan informasi dan “konektivitas” yang dapat dikembangkan oleh teknologi. Menurut Sohee Jun, Gen Z memandang dunia sebagai tempat yang dapat diakses dengan ide-ide yang baru. Para pemimpin harus memiliki rasa ingin tahu dan keterbukaan untuk belajar dari mereka, seperti halnya mereka akan belajar dari para pemimpin saat ini.

4.Memprioritaskan kesehatan dan kesehatan mental

Kesehatan mental adalah faktor penting yang berdampak pada karyawan Gen Z. Sebagai seorang pemimpin, Anda bertanggung jawab untuk tidak hanya meningkatkan kinerja tim, tetapi juga mendukung kesejahteraan mereka agar dapat bekerja sebaik mungkin. Oleh karena itu, organisasi dan pemimpin harus menciptakan budaya, praktik, dan sumber daya yang mendukung kesehatan mental Gen Z. Dengan mengatasi dampak yang terjadi pada tim akan meningkatkan efektivitas mereka secara keseluruhan.

5. Memberi ruang agar tetap termotivasi.

Tumbuh dengan akses informasi yang tidak terbatas, Gen Z berusaha untuk membuat keputusan sendiri. Mereka membutuhkan ruang untuk bereksperimen untuk membuktikan diri. Jadi, agar mereka tetap termotivasi, luweskan gaya manajemen Anda dan berikan mereka ruang dan otonomi yang lebih besar untuk mengeksplorasi dan mencari perbaikan dalam proses kerja. Mereka mungkin akan mengejutkan Anda dengan hasil yang lebih baik.

6. Menjalankan Budaya yang positif

Gen Z tidak mentolerir budaya toxic, diskriminasi, ketidakselarasan antara perkataan dan tindakan manajemen, atau pekerjaan yang tidak bisa disesuaikan dengan kehidupan pribadi mereka. Menurut, Christine Rose, para pemimpin perlu melakukan percakapan dengan semua anggota tim untuk membangun budaya kerja yang aman dan menyelaraskan ekspektasi serta komitmen, dan mereka harus melakukan culture talk.

7. Mengembangkan Lingkungan yang Mendukung

Menurut Tinna Jackson, Gen Z memberikan pendapat terkait peraturan di tempat kerja dengan terbuka dan jujur tentang kebutuhan mereka sendiri. Para pemimpin dapat mempersiapkan diri untuk mengelola generasi yang dinamis ini dengan mengenal mereka dan memahami kebutuhan mereka, kemudian membina lingkungan yang mendukung agar mereka dapat berkembang dan produktif, sehingga membangun kepercayaan.

8. Fleksibel dalam Gaya Manajemen

Para pemimpin harus memperhatikan dan mempersiapkan diri untuk mengelola pekerja Gen Z dengan memahami nilai-nilai mereka dan bersikap fleksibel dalam gaya manajemen. Menurut - Anna Tan, Gen Z lebih cenderung bertahan di perusahaan yang menawarkan pekerjaan yang berarti, kepemilikan tugas dan rasa memiliki. Perusahaan harus fokus pada pengembangan budaya tempat kerja yang mendukung kualitas-kualitas ini untuk menarik dan mempertahankan talenta Gen Z.

9. Memanfaatkan Keinginan Gen-Z untuk Berubah

Gen-Z akan terus menginginkan perubahan di tempat kerja. Menurut Cathy Lanzalaco, Para pemimpin harus menyadari bahwa Gen-Z dapat dimanfaatkan untuk mendorong perubahan strategis dan budaya.

10. Memahami Kebutuhan

Menurut Carmelina Piedra, Gen Z adalah generasi pertama yang menuntut apa yang mereka anggap penting di tempat kerja. Ini termasuk menginginkan lebih-termasuk memprioritaskan kesehatan mental, memiliki fleksibilitas jam kerja, mendapatkan lebih banyak waktu liburan, dan tidak menetap. Para pemimpin harus mulai memahami kebutuhan karyawan Gen-Z dengan berdialog secara terbuka, meminta umpan balik dan bereaksi secara tepat untuk menghindari tingkat pergantian karyawan yang tinggi.

Kesimpulan

Gen Z membawa pendekatan baru ke dunia kerja yang ditandai oleh keahlian digital, kemandirian, dan kepedulian terhadap keseimbangan hidup serta isu sosial. Meskipun perbedaan dengan generasi Milenial dapat memicu tantangan di tempat kerja, para pemimpin dapat mengelola dan memaksimalkan potensi mereka dengan menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel, mendukung, dan mendorong inovasi. Pendekatan manajemen yang adaptif dan terbuka terhadap kebutuhan serta perspektif Gen Z akan membantu membangun hubungan yang kuat, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan budaya kerja yang positif serta berkelanjutan.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara manajemen yang tepat untuk Anda, cobalah demo gratis dengan PT Indo Krisna, mitra eksklusif Zoho di Indonesia. Profesional dengan pengalaman lebih dari 7 tahun dan klien dari berbagai negara seperti Indonesia, Singapura, India dan Australia.

References

Forbes Coaches Council. (2023, January 17). 15 ways leaders can effectively manage Gen Z workers. Forbes. https://www.forbes.com/councils/forbescoachescouncil/2023/01/17/15-ways-leaders-can-effectively-manage-gen-z-workers/

Harvard Business Review. (2023, January). Helping Gen Z employees find their place at work. Harvard Business Review. https://hbr.org/2023/01/helping-gen-z-employees-find-their-place-at-work

IDN Media. (2025). Hadirnya Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025: Guna Menciptakan Strategi untuk Berinteraksi dengan Generasi Muda. Retrieved from https://www.idn.media/news/387/hadirnya-indonesia-millennial-and-gen-z-report-2025-guna-menciptakan-strategi-untuk-berinteraksi-dengan-generasi-muda